apakah st ives ada di alfamart

CaraDapat Hadiah Menarik untuk Promo yang Ada di Alfamart. 23 Jun 2022. Tips Hemat Saat Idul Fitri, Termasuk Manfaatkan Promo Lebaran Alfamart. 23 Jun 2022. Bingung Belanja Apa Di Awal Bulan? Yuk, Cek Alfamart Katalog! 24 Jun 2022. Mau Belanja? Wajib Intip Katalog Promo Alfamart Dulu. Ini Alasannya! Infojual st ives purifying sea ± mulai Rp 6.000 murah dari beragam toko online. cek St Ives Purifying Sea ori atau St Ives Purifying Sea kw sebelum membeli SELAMAT DATANG di hargano.com, Semoga Rezeki Kita nambah 1000x lipat ^_^ SELAMATDATANG di hargano.com, Semoga Rezeki Kita nambah 1000x lipat ^_^ Home › Harga › Oh My Orange Foaming. Daftar Harga Oh My Orange Foaming Agustus 2022 St Ives Radiant Skin Pink Lemon [ Lihat Gambar Lebih Besar Gan] Rp 44.900: Aqua Series Milky Wash [ Lihat Gambar Lebih Besar Gan] Rp 270.000: Jakarta- . Alfamart merupakan salah satu jaringan toko swalayan yang memiliki banyak cabang di Indonesia.Gerai ini umumnya menjual berbagai produk makanan, minuman dan barang kebutuhan hidup lainnya. Melansir situs resmi Alfamart, perusahaan ini dimulai pada tahun 1989 oleh Djoko Susanto yang baru mengawali usaha di bidang perdagangan dan Kaliini saya akan menjelaskan bagiamana sistem kerja di alfamart mulai dari tugas crew store,pembagian shift seperti apa dan gaji yang diperoleh atau didapat para karyawanya.Penjelasan ini sangat penting untuk anda yang mungkin ingin mendaftar untuk bekerja pada salah satu perusahaan ritel terbesar di indonesia ini. https://groups.google.com/g/nunutv/c/C-0yX1zK4AQ. Siapapun Anda tentunya menginginkan wajah yang terlihat cerah dan mulus. Oleh karena itulah, Anda sangat disarankan untuk melakukan tahap-tahap perawatan wajah dengan menggunakan produk skincare. Salah satu produk perawatan wajah yang jangan sampai terlewat adalah facial scrub atau scrub wajah. Berbeda dari sabun muka pada umumnya, scrub wajah memiliki bulir-bulir kasar yang ditujukan agar dapat membantu agar sel-sel kulit mati dapat terkelupas dan terangkat dengan sempurna. Tentunya, hal tersebut akan membuat wajah Anda terlihat lebih berseri-seri dan cerah. Jangan sembarangan pilih, berikut adalah rekomendasi scrub wajah yang ada di Apricot Jam Face Scrub Salah satu rekomendasi produk scrub wajah yang ada di Alfamart dengan harga terjangkau adalah produk dari Emina. Face scrub ini hadir dengan aroma buah aprikot yang sangat menyegarkan. Bulir-bulir scrub dari produk ini tidak terlalu tajam dan kasar yang dapat berpotensi mengakibatkan wajah menjadi terluka. Walaupun terdiri dari scrub lembut, produk facial scrub ini tetap efektif dalam mengangkat sel-sel kulit mati dari wajah. Tak hanya itu, produk ini juga dilengkapi dengan kandungan minyak zaitun dan biji aprikot. Kedua zat tersebut dapat membantu mencerahkan serta melembapkan kulit agar wajah senantiasa terasa segar dan kenyal. Hal lain yang menjadi poin kelebihan dari scrub wajah ini adalah harganya yang sangat terjangkau. Tak heran jika produk face scrub dari Emina ini menjadi yang paling banyak dicari di Alfamart. Safi White Expert Deep Exfoliator Safi merupakan produk skincare asal Malaysia yang tergolong masih sangat baru di dalam jagat perawatan wajah di Indonesia. Akan tetapi, produk skincare satu ini dalam sekejap menjadi produk favorit bagi semua kaum Hawa. Sabun wajah dengan scrub yang dimiliki oleh Safi ini memiliki bulir-bulir scrub yang halus namun tetap dapat mengangkat sel-sel kulit mati secara maksimal. Tak hanya berfungsi sebagai eksfoliator, produk ini juga mengandung ekstrak buah aprikot yang tinggi akan kadar antioksidan. Antioksidan tersebut dapat membantu memerangi berbagai gejala penuaan dini pada wajah. Sehingga, membuat wajah Anda terlihat 10 tahun lebih muda. Wajah Anda pun terlihat lebih cerah dan pastinya berseri-seri. Produk sabun wajah facial scrub ini hadir dalam kemasan tube yang travel-friendly. Anda bisa membanderol produk ini dengan harga Rp Wardah Lightening Gentle Exfoliator Alfamart menawarkan berbagai produk perawatan wajah dari Wardah, termasuk salah satunya adalah Wardah Lightening Gentle Exfoliator. Produk sabun wajah ini memiliki formula yang sangat ampuh dalam mengangkat sel-sel kulit mati, yang tidak hanya menjadi penyebab jerawat tetapi juga mengakibatkan wajah menjadi kusam. Produk face scrub ini juga sangat cocok untuk semua jenis kulit, termasuk bagi Anda yang memiliki kulit sensitif. Produk sabun wajah Wardah ini juga mengandung niacinamide yang mampu membantu menjaga kelembutan dan kecerahan wajah. Di Alfamart, Anda bisa mendapatkan produk sabun wajah ini dengan harga Rp Love Beauty & Planet Murumuru Butter & Rose Scrub Produk Love Beauty & Planet dari Unilever bisa menjadi pilihan produk face scrub yang ada di Alfamart terbaik. Produk ini mengusung berbagai bahan-bahan alami yang tentunya ramah untuk kulit wajah. Selain itu, kemasannya yang berbentuk botol pump juga membuat Anda bisa menggunakan produk facial scrub ini secukupnya dan lebih hemat. Produk facial scrub ini mengusung kombinasi manfaat antara ekstrak biji-bijian seperti beras, minyak vegan, dan ekstrak kelapa yang sangat bermanfaat untuk kulit wajah. Bulir-bulir scrub yang lembut dapat mengeksfoliasi wajah secara maksimal tanpa mengakibatkan rasa perih. Produk ini tersedia di Alfamart dengan kisaran harga Rp Demikianlah ulasan produk scrub wajah yang ada di Alfamart. Jangan lupa untuk memanfaatkan promo Beauty Care dari Alfamart untuk mendapatkan harga hemat. Gunakan kartu member untuk memperoleh diskon eksklusif dari Alfagift Disini A’ Brand Product List Produk Alfamart terdiri dari bermacam kategori untuk memenuhi setiap kebutuhan keluarga Anda. Mulai dari bumbu masak, makanan instan, hingga perlengkapan kecantikan, semua ada di produk Alfamart. Selain daripada itu, promo produk Alfamart juga akan selalu kami berikan kepada semua member seperti paket hemat produk Alfamart, promo hemat, dan promo harga spesial. Cek 'A' Brand Promo Anggara Hans Prawira, CEO Alfamart. Inovasi merupakan salah satu nilai utama yang dimiliki PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Alfamart. Dari awal berdiri, pengelola jaringan ritel minimarket Alfamart percaya bahwa inovasi harus ada di setiap anggota keluarga besar Alfamart. Inovasi juga untuk membedakan Alfamart dari kompetitor. Tak hanya itu, inovasi telah menjadi value dasar sehingga semua orang berkewajiban menyampaikan ide untuk perbaikan. “Inovasi bagi saya bukan cuma tentang menemukan hal-hal besar, tetapi juga hal-hal kecil, seperti misalnya memperbaiki proses bisnis dan memunculkan ide-ide baru untuk memberikan solusi. Improvement yang kecil-kecil ini kami anggap juga sebagai inovasi. Saya pikir, inovasi harus ada di setiap diri insan Alfamart,” ungkap Anggara Hans Prawira, CEO Alfamart. Dalam beberapa tahun terakhir, ada beberapa inovasi signifikan yang telah diluncurkannya. Pertama, Alfagift, yang ada sejak 2015. Awalnya, ini merupakan customer relationship management CRM, yang memungkinkan member anggota bisa melihat benefit dan redeem menukarkan hadiah. Saat awal, member menggunakan kartu yang diberi nama Kartu Aku. Namun, lama-lama mereka sudah tidak membawa kartu lagi karena lebih suka membawa ponsel. “Kami pun membangun Apps untuk member agar relevan dengan zaman,” ujar Hans, panggilan keseharian Anggara Hans Prawira. Seiring berjalannya waktu, pada 2019, pihaknya melihat Alfamart memiliki consumer base yang besar dan member-nya saat itu sekitar 5 juta. Pihaknya pun ingin membangun sebuah teknologi yang tidak hanya sebagai CRM, tetapi juga kegiatan transaksional. “Kami ingin aplikasi tersebut memungkinkan pelanggan bisa order dari sana,” ujarnya. Namun, pada 2019 sampai awal 2020 atau saat masih dalam masa percobaan, tiba-tiba terjadi pandemi Covid-19 dan orang lebih banyak berbelanja dari rumah. Sehingga, Alfamart mendorong Alfagift sebagai platform untuk berbelanja online. Jadi, Alfagift adalah omnichannel yang memfasilitasi pembelian offline dan online. “Kami tidak mau antara online dan offline menjadi kontradiksi. Artinya, kami tidak membedakan diskon dan harga antara offline dan online. Itulah yang membedakan kami. Sambutan konsumen pada Alfagift ini sangat luar biasa karena orang senang belanjaannya dikirim dalam waktu singkat,” katanya. Kecepatan itu bisa terjadi karena Alfamart tidak mengirim barang dari gudang, tetapi dari gerai Alfamart yang paling dekat dengan lokasi konsumen. Rata-rata pengirimannya butuh waktu 23-27 menit. Alfamart juga membekali Alfagift dengan teknologi yang bisa mencatat shopping list barang yang biasa dibeli pengguna sehingga konsumen tidak perlu repot-repot lagi mencari belanjaan yang ingin dibeli di hari selanjutnya. Teknologi tersebut membuat aktivitas berbelanja menjadi lebih cepat dan mudah. “Ini adalah inovasi yang menggabungkan platform CRM kami dengan transaksi online, di mana kami memiliki data yang jelas dan lebih mengerti konsumen. Data tersebut kami olah agar nantinya bisa memberikan penawaran yang relevan kepada konsumen,” Hans menjelaskan. Seberapa besar pengaruh inovasi Alfagift ini terhadap bisnis? “Cukup signifikan, karena 40% kontribusi bisnis kami berasal dari member. Selama pandemi, member tumbuh di atas 20%. Sementara non-member angkanya minus. Ini mengindikasikan konsumen loyal kamilah yang membantu bisnis kami, karena kami memberikan penawaran yang lebih relevan melalui pengelolaan big data analytics,” katanya. Inovasi kedua adalah Alfa X, yang menyediakan ruang untuk meeting, co-working space. Konsumen pun bisa memesan makanan dan mendengarkan live music. Konsep yang ditawarkan di Alfa X ini sangat berbeda dengan konsep Alfamart pada umumnya, mulai dari tempat duduknya yang sangat kekinian hingga desain yang sangat berbeda. Saat ini, Alfa X tersebar di Jabodetabek, Yogyakarta, Surabaya, dan Bandung. Ketika awal diluncurkan, terjadi pandemi dan belum membuahkan hasil yang maksimal. “Namun, setelah pandemi ini, progresnya bagus dan rencananya kami akan melakukan ekspansi ke lokasi-lokasi lain. Sampai saat ini, tim yang mengonsepkan proyek ini masih aktif,” Hans mengungkapkan. Pada saat pembuatan Alfa X, pihaknya menunjuk tujuh anak muda dari perwakilan divisi yang berbeda-beda, yang disebut sebagai think thank atau pengagas, untuk membuat proyek Alfa dengan format baru. Targetnya adalah anak kuliah, karena pihaknya melihat anak muda sebagai segmen yang memainkan peran di masa depan. Tim tersebut melakukan survei serta mengonsepkan ide yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. “Kami, BoD yang lebih senior, pada saat itu hanya memberikan masukan dan selebihnya mereka yang menjalankan proyek tersebut,” ujar Hans yang resmi bergabung di Alfamart sejak April 2001 dengan posisi sebagai direktur keuangan CFO. Dalam proyek ini, Alfamart juga menyelenggarakan kompetisi desain yang melibatkan mahasiswa di kampus-kampus. Desain yang menjadi pemenang dijadikan model Alfa X. “Karena kami percaya, ketika kami ingin masuk ke satu segmen, kami harus benar-benar mengerti kebutuhan mereka. Kami tidak ingin menebak-nebak,” katanya. Memang, inovasi bisa muncul tidak hanya dari top-down, tetapi juga bottom-up. Pasalnya, orang lapangan yang lebih mengerti permasalahan. Ide-ide dan inovasi itu cukup banyak diberikan oleh karyawan, mulai dari memberikan solusi permasalahan di toko hingga gudang. Hans percaya bahwa inovasi harus dijalankan secara dua arah, top-down dan bottom-up. Keduanya harus berjalan secara berkesinambungan dan beriringan. “Inovasi merupakan bagian dari value Alfamart. Saya terus mendorong dan mengingatkan mereka. Yang terpenting adalah mendorong mereka untuk memberikan inovasi,” ungkapnya. Dorongan tersebut antara lain dengan menghargai inovasi dan ide yang diberikan karyawan, terbuka dengan ide-ide yang masuk, serta melibatkan ekosistem perusahaan untuk membantu tim mewujudkan proyek yang sedang dirancang. “Peran pimpinan bukan hanya memberikan bujet untuk pengembangan, tetapi juga mendorong ekosistem terkait untuk bergerak mendukung proyek yang akan diluncurkan tersebut,” kata peraih gelar master dari IPMI Business School dan Monash University Australia ini. Diakuinya, Alfamart tidak memiliki tim khusus R&D, karena semua karyawan yang saat ini berjumlah 125 ribu lebih orang ini memiliki peran dalam melakukan inovasi. “Kami tidak menugaskan tim atau orang tertentu untuk melakukan inovasi. Semua divisi dan bagian memiliki peran untuk mengusulkan perbaikan dan ide-ide,” Hans menandaskan. Menurutnya, ada dua proses inovasi. Pertama, karyawan memiliki ide dan kemudian di-share kepada atasannya. Kemudian, ide tersebut ditampung. Jika bisa diputuskan di level manajer, akan diputuskan langsung. Namun, jika membutuhkan investasi lebih besar dan persetujuan yang lebih tinggi, akan diputuskan oleh level direktur. Dan, jika ide itu sangat strategis, akan dibawa ke board meeting. Kedua, melalui program Innovation Award. Karyawan membuat proposal ide dan kemudian dipresentasikan. Beberapa tahun lalu malah pihaknya mengaplikasikan ide itu terlebih dahulu, baru kemudian memutuskan pemenangnya. Program Innovation Award ini diselenggarakan setiap tahun sejak 2012. Sekarang, namanya berganti menjadi Innofest. Di acara tersebut, karyawan boleh mengusulkan ide atau proyek yang bisa menumbuhkan bisnis atau menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Tercatat selama 2016-2021 ada inovasi yang dilahirkan. Dari sana, ide-ide tersebut disaring dan diaplikasikan ke perusahaan. Selama 5-6 tahun terakhir, kurang-lebih 400 inovasi dilahirkan setiap tahun dalam program ini. Namun, di luar award atau festival tersebut, menuurt Hans, banyak sekali inovasi yang diakukan pihaknya. Dalam menyeleksi ide yang masuk dan menentukan skala prioritas, pertimbangan pertamanya adalah ide tersebut harus relevan dan merupakan solusi. Kedua, pertimbangan ekonomis. Ketiga, seberapa besar imbas ide tersebut kepada bisnis. Keempat, apakah bisa direplikasi di tempat lain. “Terkait anggaran, kami tidak memiliki anggaran khusus terkait R&D, tetapi ketika ada inovasi yang akan di-roll out, akan kami budget-kan,” kata Hans. Kemudian, inovasi apa saja yang akan dilakukan Alfamart ke depan? Alfamart saat ini bekerjasama dengan Grup WIR untuk mengembangkan metaverse. Namun, sebelumnya, pihaknya sudah mengembangkan toko virtual Alfamind. Saat ini, sudah ada 16 ribu orang yang memiliki toko virtual di Alfamind. Visinya adalah ingin dimiliki masyarakat luas. Pada saat pembangunan teknologi ini, pihaknya berpikir bagaimana agar orang memiliki toko tanpa modal. Alfamart bekerjasama dengan Grup WIR untuk membangun VR/AR capability-nya. Dengan demikian, ketika pengunjung masuk ke sana, mereka seolah-olah sedang masuk ke toko. Di sana, Alfamart tidak hanya menjual grocery, tetapi juga peralatan dapur. Selain itu, Alfamart pun mengembangkan digital avatar untuk diletakkan di toko-tokonya. Nantinya, orang-orang bisa menggunakan screen untuk melakukan aktivitas dan engagement. “Karena kami sudah memiliki Alfamind, ide untuk mengembangkan metaverse itu tinggal diekspansikan saja,” ujarnya. * Dede Suryadi dan Anastasia AS

apakah st ives ada di alfamart